Monday, February 22, 2016

MENGAPA KITA DISARANKAN BERINVESTASI



Dalam kamus Bahasa Indonesia, investasi memiliki makna penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan, proyek, atau objek bernilai, untuk tujuan memperoleh keuntungan
Berangkat dari pemahaman tersebut, dapat kita simpulkan bahwa menanamkan modal ke aksesoris fesyen, gawai (gadget), gitar, buku komik, dan kendaraan bermotor (kecuali barang-barang antik) bukanlah berinvestasi. Karena nilai dari barang-barang tersebut akan tergerus dari waktu ke waktu (depresiasi).
Kita berinvestasi kepada hal-hal yang nilainya akan naik (apresiasi), seperti emas, proerti, saham, reksadana, dan sejenisnya. Karena dengan nilainya naik, artinya kita untung (atau akan memiliki keuntungan yang belum terealisasikan).
Lalu apakah tabungan dalam bank termasuk investasi?

Sayangnya bukan. Karena nilai dana yang anda simpan di perbankan, akan tergerus oleh inflasi setiap tahunnya. Sebab, bunga bank di Indonesai tidak dapat mengalahkan tingkat inflasi. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah
Meningkatnya harga-harga secara umum dan terus menerus.
Karena di Indonesia rata-rata tingkat inflasi kita adalah 4 – 8% per tahun. Jadi sebagai tolok ukur Learning Capital, apapun yang tidak menghasilkan keuntungan dari modal yang ditanam sebesar kurang dari 9% per tahun, maka hal tersebut bukanlah investasi.
Dan mengapa kita harus berinvestasi?


Pertanyaan bagus. Karena ada tiga alasan yang patut diperhitungkan, yaitu :

1. Investasi dapat melindungi nilai uang anda



Menyangkut pembahasan dari definisi investasi. Misal anda sekarang memiliki 1 Milyar dan dengan uang itu anda dapat membeli rumah 3 Kamar Tidur, dengan Luas Bangunan 80m2 dan Luas Tanah 120m2 di daerah BSD. Penawaran yang cukup bagus ya?
Tapi anda memutuskan untuk tidak menginvestasikan uang 1 Milyar anda. Sehingga, karena inflasi, nilai uang dan daya beli anda akan tergerus. Pada 30 tahun kemudian, uang 1 Milyar anda hanya akan dapat membeli Apartemen tipe studio (hanya dengan kamar mandi), dengan luas 50m2 di daerah BSD.

2. Investasi dapat mengamankan masa depan anda



Anda memiliki penghasilan? Bagus. Kemudian anda memutuskan untuk menabung uang anda di perbankan (karena anda tidak mau mendiamkannya saja seperti di contoh sebelumnya). Anda per tahun mendapatkan bunga sebanyak 7%, tingkat bunga yang cukup bagus. Namun masih kalah dengan tingkat inflasi.
20 tahun kemudian anda memutuskan untuk pensiun. Anda sudah sangat berhemat dan anda juga mendapatkan bunga dari bank. Tetapi dana yang anda simpan berikut pesangon tidak cukup untuk membiayai pensiun anda. Karena nilai uang dan daya beli anda sama sekali tidak bertambah, melainkan berkurang.

3. Investasi juga dapat meminimalisir risiko


Setelah membaca dua contoh di atas, anda memutuskan untuk berinvestasi di Reksadana Campuran, yang memiliki kinerja memberikan imbal hasil rata-rata per tahun 12%. Anda menginvestasikan sebagian dana anda sebagai setoran awal, dan menyisihkan pendapatan anda setiap bulan.
Pada tahun ketiga, anda terpaksa membutuhkan dana anda karena suatu hal yang amat sangat penting (gawat darurat). Anda mencairkan semua reksadana anda, dan bukan saja anda dapat menghindar dari musibah dengan biaya anda, anda pun mendapatkan dana ekstra dari imbal hasil yang dihasilkan.
Karena tiga hal inilah, mengapa investasi merupakan kewajiban. Apalagi di zaman yang serba mahal ini. Sebaiknya kita memaksimalkan kemampuan, dengan memanfaatkan produk-produk keuangan dan bentuk investasi yang dapat membantu meraih tujuan kita untuk bertahan hidup lebih pandai.

Sumber: Learning Capital



.

No comments:

Post a Comment